Sabtu, 15 Agustus 2020

Ridwan Kamil Mengecek Kesiapan Pembukaan Sekolah di Zona Hijau

Ridwan Kamil Mengecek Kesiapan Pembukaan Sekolah di Zona Hijau

Gubernur Jabar dan Ketua Satgas Covid-19 Covid-19 Jabar Ridwan Kamil mengatakan, pihaknya akan melakukan kunjungan ke beberapa sekolah yang siap menggelar kegiatan belajar mengajar secara tatap muka di kawasan hijau. Ridwan akan mengecek kesiapan sekolah tersebut minggu depan.

"Hari Senin setelah upacara 17 Agustus, proses pembukaan sekolah juga sudah disiapkan. Jadi dalam dua minggu ke depan saya akan bersafari memeriksa sekolah-sekolah yang berhadapan langsung dengan pilihan di kawasan zona hijau," katanya. kata Emil, sapaan Ridwan Kamil, dalam jumpa pers online, Sabtu (15/8). sbobet

Emil mengatakan, selain zona hijau, persyaratan pembukaan sekolah juga memperhatikan aspek ketersediaan internet. Hal ini dikarenakan daerah yang kesulitan mengakses internet tidak akan secara optimal menerapkan sistem pembelajaran online.

Dan internet masih belum memungkinkan karena paling terpengaruh oleh sistem online saat Covid, katanya.

Berdasarkan siaran Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Jawa Barat disebutkan ada tiga indikator sekolah dapat melaksanakan pembelajaran tatap muka.

Pertama, sekolah harus memiliki fasilitas yang lengkap sesuai protokol kesehatan. Kedua, terdapat sebagian siswa yang tidak memiliki alat / fasilitas pendukung pembelajaran online. Terakhir, area blank spot yang sama sekali tidak dapat diakses oleh jaringan internet.

Kepala Bidang PSMK Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat Deden Saiful Hidayat menjelaskan, dalam pelaksanaan pembelajaran tatap muka di sekolah, prioritas utama tetap pada kesehatan dan keselamatan siswa. Sebab, hak hidup dan hak anak sehat di atas hak atas pendidikan.

“Selain siswa tentu kami memperhatikan kesehatan pendidik dan tenaga kependidikan. Untuk itu, guru yang diperbolehkan mengajar adalah guru yang berusia di bawah 45 tahun dan tidak memiliki penyakit penyerta,” kata Deden, Senin (10/8/2020). ).

Dijelaskan Deden, pertimbangan untuk pembelajaran tatap muka di sekolah ini antara lain sulitnya guru dalam mengelola pembelajaran jarak jauh (PJJ), sulitnya siswa berkonsentrasi saat belajar dari rumah dan pembelajaran praktik yang menjadi core skill di sekolah menengah kejuruan. (SMK).

Jadi, kata dia, hal itu akan membuat pemerintah mengeluarkan penyesuaian zonasi untuk pembelajaran tatap muka. link alternatif sbobet

Dalam amandemen Keputusan Empat Menteri tersebut, izin belajar tatap muka diperpanjang menjadi zona kuning, dari sebelumnya hanya di zona hijau.

Untuk itu, lanjut Deden, pemerintah daerah (pemda) memiliki kewenangan untuk menentukan sekolah mana di daerahnya yang dapat melaksanakan pembelajaran tatap muka. Namun zonasi tetap mengacu pada pemetaan risiko regional yang dilakukan oleh satgas penanganan Covid-19.

Namun, kata Deden, meski sudah masuk zona hijau atau kuning dan pemerintah daerah sudah memberikan izin dan sekolah sudah mulai kembali belajar tatap muka, namun tetap orang tua yang memutuskan apakah anaknya diperbolehkan atau tidak. 

"Persetujuan orang tua mutlak," katanya.

0 komentar:

Posting Komentar