Kamis, 06 Agustus 2020

LPSK: Kekerasan Seksual Banyak Terjadi Di Lingkungan Pendidikan


Wakil Ketua Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) Livia Istania DF Iskandar mengatakan, banyak kekerasan seksual terjadi di lingkungan pendidikan.

Demikian dikatakan Livia dalam webinar berjudul 'Urgensi Penghapusan Kekerasan Seksual Komprehensif', Kamis (6/8/2020). sbobet asia

"Kami melihat bahwa ternyata lingkungan sekolah ini juga cukup tinggi," kata Livia.

LPSK: Kekerasan Seksual Banyak Terjadi Di Lingkungan Pendidikan


Berdasarkan data dari LPSK pada 2019, ada 16 kasus kekerasan seksual yang terjadi di pesantren atau asrama.

Kemudian, sekolah dasar (SD) ada sembilan kasus, taman kanak-kanak (taman kanak-kanak) dan universitas sama-sama dilaporkan dalam tiga kasus.

Sementara itu, Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Luar Biasa (SLB) masing-masing satu kasus.

"Biasanya ketika kasusnya di sekolah asrama, di sekolah asrama, itu juga cukup tinggi," katanya.

Sebelumnya, Kepala Satuan Polisi dan Perlindungan Anak (PPA) Komisaris Investigasi Kriminal Kepolisian Nasional Ema Rahmawati mengatakan, dari 2017 hingga 2020 kasus kekerasan seksual didominasi oleh kekerasan dalam rumah tangga (kekerasan dalam rumah tangga) dan hubungan seksual.

Pada 2017, ada 5.065 kasus kekerasan dalam rumah tangga yang ditangani oleh Bareskrim, 2.511 kasus hubungan seksual, dan 2.981 kasus pelecehan seksual.

Kemudian, pada 2018, ada 4.637 kasus hubungan seksual, 3.695 kasus kekerasan dalam rumah tangga, dan 966 pelecehan seksual. link sbobet

Sementara itu, pada 2019, ada 5.591 kasus hubungan seksual, 3.796 kasus kekerasan dalam rumah tangga, dan 981 kasus pelecehan seksual.

Pada tahun 2020, Bareskrim menangani 2.834 kasus hubungan seksual pra-seksual, 1.804 kasus kekerasan dalam rumah tangga, dan 1.518 kasus pelecehan seksual.

0 komentar:

Posting Komentar